Lantunan sholawat terus menggema di salah satu gedung yang ada di kawasan Taman Dayu, Sabtu 3 Februari 2023. Ratusan peserta wanita yang menamakan dirinya alumni Fayatat NU dan hafidzoh se Jawa Timur.
Syahdunya lantunan sholawat ini diapresiasi oleh Ketua DPW PKS Jatim Irwan Setiawan yang hadir menjadi undangan. Menurutnya hal ini mengundang keberkahan yang akan menguatkan kemenangan AMIN.
“Alhamdulillah berkah. In syaa Allah AMIN menang,” kata pria 48 tahun itu.
Saat Itu Irwan didampingi Ketua dan penngurus Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga (BPKK) Lina Aryani dan Dyah Pelitawati. Hadir juga pengurus dan anggota BPKK DPD PKS Pasuruan.
Beberapa tokoh lain tampak hadir, antara lain, Ketua DPW Nasdem Jawa Timur Sri Sajekti Sudjunadi, Habib Taufiq, juga istri Anies Baswedan Fery Farhati Ganis, juga KH Marzuki Mustamar.
Dalam kesempatan itu, Kiai Marzuki memberi pesan kepada peserta tentang bagaimana memilih pemimpin untuk Indonesia.
Menurutnya, memilih pemimpin harus berdasarkan kriteria yang sudah dicantumkan Al Qur’an dan Hadist.
Kriteria pertama, ia menjelasakan adalah punya keilmuan yang luas. Hal itulah, menurutnya yang membuat Tholut diilih sebagai raja.
Selain itu, ia menyebut, seorang pemimpin harus punya kematangan berfikir.
Kematangan berfikir ini, ia melanjutkan, biasanya muncul di usia yang tidak terlalu muda.
“Nabi Muhammad ditunjuk menjadi oresiden di usia 55 tahun, Syayyidina Ali bin Abi Tholib ditunjuk menjadi pemimpin di usia 56 tahun dan Abu Bakar di usia 58 tahun. Ini usia-usia yang matang dakam berfikir,” katanya.
Selain itu, Kiai Marzuki juga berpesan bahwa pemimpin harus berilmu. Seseorang yang ditunjuk penjadi pemimpin harus mempunyai ilmu lebih dibandingkan rakyat biasa.
“Jadi pemimpin harus punya kelebihan ilmu. Jangan sama dengan rakyat pada umumnya. Jangan sampai dibully nangis,” katanya.
Selain ilmu, Kiai Marzuki juga menyebut fisik harus juga menjadi kriteria seorang pemimpin. Hal inilah yang menjadi penyebab dipilihnya Nabi Musa menjadi seorang manajer. Dalam Al Qur’an disebut Qowiyyun Amin, orang yang kuat dan bisa dipercaya.
“Kematangan oke, tapi fisik ok. Ada yang fisik oke, tapi kematangan belum oke. Ada punya kematangan karena sudah sepuh, namun fisiknya lemah. Ini tidak ideal,” katanya.
Kriteria pemimpin lain dimiliki Nabi Yusuf, Kiai Marzuki menyebut Nabi Yusuf sebagai haafidzun alim.
“Hafidzun Alim ini gabungan antara super teliti, moralitas dan kecerdasan. Ini harus dimiliki seorang pemimpin,” katanya.
Selain itu, pemimpin harus seorang yang dekat dengan Allah subhanahu wa ta’ala.
“Rasulullah mengajarkan doa, Ya Allah jangan beri kami sultan, penguasa presiden yang punya rasa takut padaMu, ndak peduli rakyatnya. Kita cari, yang takut Allah tetap sholat siapa?” katanya.
Jadi menurutnya, ukuran mudahnya, seseorang yang sholatnya beres, menghindari kemungkaran.
Menurutnya, seorang muslim tidak boleh menggulingkan pemimpin meskipun dia dzalim, ketika pemimpin itu masih mengerjakan sholat.
“Asal mau sholat tidak boleh digulingkan. Jadi jika dibalik, kita tidak boleh memilih pemimpin yang tidak sholat,” pesannya. {}