Ketua DPW PKS Jawa Timur, Irwan Setiawan, menegaskan bahwa budaya gowes di kalangan kader harus terus menjadi gerakan kolektif yang dilakukan secara konsisten di seluruh wilayah Jawa Timur.
Hal ini disampaikan Irwan saat mengikuti Gowes Bareng bersama Anggota DPRD Jatim, Agus Cahyono, dan puluhan kader PKS di Trenggalek pada Sabtu (12/7).
Menurut Irwan, sejak awal kepemimpinannya, ia telah mendorong budaya gowes sebagai cara sehat dan efektif untuk menjangkau masyarakat tanpa sekat.
Ia bahkan telah bersepeda di 20 titik di Jawa Timur bersama pengurus DPD PKS, di antaranya Kota Pasuruan, Banyuwangi, Situbondo, Kota Malang, Kabupaten Kediri, Blitar, Tulungagung, Mojokerto, Lamongan, Sampang, Pamekasan, Sumenep, Kabupaten Probolinggo, Ngawi, Pacitan, Kota Madiun, Jember, Lumajang, Bangkalan, dan Trenggalek.
“Gowes itu mudah, murah, bisa dilakukan kader PKS siapa saja. Karenanya, saya meminta teman-teman kader, terutama yang ada di tingkat kecamatan dan desa, memanfaatkan program ini untuk mendekatkan diri dengan masyarakat. Agar kader bisa jadi solusi masyarakat,” kata Irwan.
Ia menjelaskan, dibandingkan dengan kendaraan bermotor atau mobil, sepeda memungkinkan kader untuk lebih mudah menyapa warga dan terlibat dalam percakapan yang lebih personal. Mobil menurutnya menciptakan jarak secara fisik maupun psikologis, sementara sepeda motor terlalu cepat untuk benar-benar terhubung dengan masyarakat.
“Penggunaan sepeda angin itu paling tepat. Dengan bersepeda, menjangkau masyarakat lebih jauh, sementara tidak memunculkan jarak. Jika menggunakan mobil, pasti akan memunculkan gap. Sementara jika dengan sepeda motor, jalannya terlalu cepat untuk menyapa masyarakat,” jelas pria yang pernah menjadi anggota legeslatif di DPRD Jawa Timur selama dua periode ini.
Ia menekankan bahwa kegiatan gowes bukan sekadar olahraga, tetapi juga strategi menyerap aspirasi dan memahami persoalan masyarakat secara langsung. Dengan itu, kader PKS bisa berdiskusi dan mencari solusi yang tepat dalam membantu meringankan beban masyarakat.
Irwan berharap gerakan gowes ini tidak berhenti sebagai kegiatan seremonial, tapi terus dijadikan budaya di semua level struktur PKS Jawa Timur.
“Saya berharap kebiasaan ini akan terus dilakukan seluruh pengurus dan kader PKS di Jawa Timur. Ini harus terus jadi gerakan,” pungkasnya.{}