Mulyani binti Mulyono, pekerja migran yang juga aktivis PKS Hongkong dari Kabupaten Kediri dikabarkan wafat. Ketua DPW PKS Jawa Timur Irwan Setiawan pun menyempatkan datang bertakziyah pada Selasa (5/11).
Kabar duka itu datang dari salah satu anggota legeslatif PKS Kabupaten Kediri Sulistiyo Budi usai peringatan Hari Tani PKS Jatim yang digelar di Kecamatan Kandat, Kabupaten Kediri di hari yang sama.
Seketika itu juga, dengan didampingi Budi dan Arif Hidayat, Ketua DPC PKS Purwosari Kabupaten Kediri mampir ke rumah duka.
“Kami turut berduka atas wafatnya ibu Mulyani ya mas. Beliau di sana sedang bekerja, in syaa Allah terhitung syahid,” ucap pria yang sering dipanggil Kang Irwan kepada Bagus, putra pertama Mulyani yang menerima kedatangan rombongan Ketua PKS Jatim.
Bagus membenarkan bahwa selama ini, Mulyani ibunya memang salah satu aktivis dan pengurus PKS yang ada di Hongkong.
Jika menjelang pemilu, cerita Bagus, Mulyani selalu sibuk. Karena termasuk yang diamanahi mengembangan PKS di dapil luar negeri.
Selain itu, Bagus bercerita bahwa Mulyani sangat disayang majikan tempat dia bekerja.
“Ibu tidak boleh berhenti bekerja di sana, karena sudah dianggap seperti keluarga,” kata Bagus.
Bagus mendapatkan kabar bahwa Mulyani sempat merasakan sesak nafas, yang kemudian keluarga majikan membawanya ke rumah sakit. Besoknya. Ia mendapatkan kabar jika ibunya sudah berpulang.
Bagi tetangga Mulyani yang ada di Desa Wonotengah Kabupaten Kediri, mungkin Mulyani hanya dikenal sebagai pekerja migran yang bekerja di Hongkong. Tapi Mulyani bukan pekerja migran biasa, ia termasuk pejuang demokrasi dari Indonesia yang turut aktif melakukan pendidikan politik untuk masyarakat Indonesia yang ada di Hongkong. Selamat jalan Mulyani, semoga Allah subhanahu wa ta’ala memberi tempat terbaik di sana. Aamiin. {}